Minggu, 03 Februari 2019

(Mencoba) Menyembuhkan

Posted by Amirush Shaffa Fauzia at 20.02
Halo! Gimana kabarnya? Setelah ratusan purnama gak buka blog karena alasan tersampah yang pernah ada di dunia ini: sibuk kuliah, lalu sibuk berkegiatan, lalu setelah lulus (malah) sibuk kerja. Akhirnya, aku kembali membuka hati untuk menulis di sini. Selama ini, tulisan-tulisanku aku endapkan di notes HP atau di buku catatan harian sapi, bersebelahan dengan jadwal-jadwal harianku. Cukup di sana. Tapi, lama-kelamaan aku sadar kalau hidup itu bukan cuma untuk kita sendiri. Siapa tau—iya, siapa tau ada “sesuatu” yang berguna atau ada sedikit manfaat yang bisa diambil ketika membaca tulisanku. Karena kita gak pernah tau dari mana, oleh siapa, kapan, “sesuatu” itu hadir dan dapat menyadarkan diri. Who knows?

Iya, tulisan kali ini gak akan formal kok. Bakal lebih santai. Juga gak bakal jadi tulisan yang terlalu baku. Pokoknya, bakal lebih rileks. Di tulisan ini, aku bakal coba sharing tentang kehidupan yang tentunya bukan tentang aku atau kamu aja. Tapi tentang siapapun. Karena dunia ini bukan cuma punya aku atau kamu aja, kan? Tentunya, tujuannya untuk berbagi. Dan kalau ada yang sedang mengalami hal terburuk, atau sedang berada di fase terpuruk, biar kamu ngerti; bahwa kamu gak sendiri.

Sendiri itu berat. Apalagi merasa sendiri. Jadi, sini. Ada aku di sini. Ya maksudnya gak cuma aku. Tapi banyak yang sayang sama kamu, gitu.

Bahwa "Aku tidak baik-baik saja" adalah bukti bahwa kamu merasakan pahit sebelum manis. And it's okay not to be okay, dear.

Kenapa judulnya (Mencoba) Menyembuhkan? Karena, tulisan ini nantinya akan menjadi series yang mengangkat kisah-kisah yang mungkin bisa jadi obat untuk kisah lain. Hmm… bingung? iya, gak apa-apa gak ngerti juga. Pelan-pelan aja. Nanti juga paham.

Kenapa mencoba-nya harus pake kurung? Kenapa mesti mencoba untuk menyembuhkan? Kenapa gak pake kata yang lain? Kenapa? Kenapa? Kenapaaaaaaaaaaaaaaa???????????

Mencoba. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, termasuk ke dalam Verba; kata kerja yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Mencoba adalah mengerjakan (berbuat) sesuatu untuk mengetahui keadaan. Mencoba adalah berusaha melakukan (berbuat) sesuatu.
Mencoba adalah kita, di sini, untuk menyembuhkan.

Menyembuhkan. Sama, termasuk ke dalam verba yang artinya menjadikan sembuh; mengobati dan sebagainya supaya sembuh. Kita tahu, Yang Maha Menyembuhkan adalah Yang Maha Kuasa. Tetapi, untuk sampai ke sana, kita mesti memiliki usaha untuk mencapainya.
Dengan apa? Dengan mencoba.

(Mencoba) menyembuhkan apa? Siapa? Untuk apa? Kenapa?

Penjelasan singkat di atas belum mewakili apa yang aku maksud, sebenarnya. Tapi aku yakin suatu saat kamu, iya kamu, siapapun yang baca ini, bakal ngerti seiring waktu. Seiring kamu benar-benar “baca” tentang seri demi seri ini, kamu bakal menemukan apa yang aku maksud. Dan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab, suatu saat nanti akan menemukan rumahnya sendiri meski tanpa dicari. Semoga niat baiknya sampai, ya.

Semua orang punya perspektif atau sudut pandangnya masing-masing dalam menghadapi banyak hal. Semakin kita terbuka, semakin besar pula kemungkinan kita untuk sembuh. Karena terkadang, memendam amarah atau emosi itu lama-lama akan menyakitkan. Dan bukan hanya memutar di pikiran saja, lama-lama akan menjalar pula ke kesehatan fisik. Maka dari itu, mari… lebih baik, dibicarakan. Tidak mau? Tenang, masih bisa dituliskan. Dengan cara apapun, tujuannya tetap sama, semua adalah upaya untuk menyembuhkan.

Jadi, sudah seberapa jauh kamu berjalan untuk (mencoba) menyembuhkan?

0 comments:

Posting Komentar

 

Amirush Shaffa Fauzia Copyright © 2012 Design by Sandi Hidayat