Rabu, 25 Januari 2012

Kuminta Kau Pergi

Posted by Amirush Shaffa Fauzia at 14.27 0 comments

Amirush Shaffa Fauzia
120123
Derap langkah detik kini
Merajut tali hidup tak menentu
Merangkai kata kepalsuan
Menanti jawaban hening merasuk kalbu
Perlahan tak tentu

Katakan kini
Tak perlu menunggu hingga terdesak
Mencakar hati tergores hening

Apalah kini kau kembali
Tak ada arti rasakan beku
Amarah itu pergi seiring angin
Tak perlu berbalik
Tiada guna lebih pada hidup
Pergilah, kupinta.

Minggu, 22 Januari 2012

"Jika Kau Mengerti"

Posted by Amirush Shaffa Fauzia at 17.16 0 comments

Amirush Shaffa Fauzia
070215
Dalam gelap malam ku termenung dalam kesendirian
Dalam terang bulan ku menangis dalam kesepian
Aku berteriak keras tuk memanggilmu
Tapi dirimu tak pernah peduli akan diriku

Kau telah memberi cahaya dalam hidupku
Kau telah memberi impian khayalku
Tapi semua telah berakhir, berakhir dalam malam yang gelap

Jika kau mengerti apa isi hatiku
Aku tak dapat mengatakan yang sebenarnya
Tapi kau tak tahu apa yang ku mau,
Agar kau tahu bahwa aku mencintaimu


C-H-I-R-A

Posted by Amirush Shaffa Fauzia at 16.21 0 comments
“Eropa?”
Part II
Oleh ASF

        Hoaaaam… gue liat jam di meja belajar gue, dan ternyata ini masih jam 2 pagi. Gue kira udah siang, taunya masih larut malem gini. Gue haus, dan akhirnya turun ke lantai bawah, ke dapur buat ngambil minum. Setelah gue ambil air minum dari dispenser, gue sengaja gak langsung balik ke kamar. Gue jalan dulu ke ruang tamu buat ngambil mainan rubik gue, karena gue pasti ngulik rubik kalau gak bisa tidur. Pas gue di ruang tamu, gue liat tumpukan kertas berserakan di atas meja tamu. Tadi sebelum gue tidur sih belum ada, tapi sekarang berantakan banget. Gue penasaran, dan akhirnya gue buka aja map merah yang ada di paling atas tumpukan kertas itu. Pas gue liat… ternyata isinya surat mutasi pindah sekolah. Dan ternyata gue bener-bener dipindahin ke Eropa. Sekujur tubuh gue langsung mendadak dingin dan gemeteran. Gue nangis, gak nyangka gue bener-bener dipindahin.
        Gue bingung apa yang mesti gue lakuin buat ngegagalin rencana si tante itu. Tapi gue gak punya ide sama sekali, gue masih sangat shock ngeliat surat mutasi itu. Pas gue buka lagi map yang lain, ternyata isinya itu surat passport dan visa dengan atas  nama Akira Chira Deirayi. Itu kan gue! Makin nangis aja gue ngeliat itu semua. Gue gak mau. Demi apapun gue gak mau pindah. Dan tiba-tiba gue kepikiran buat ngumpetin surat mutasi itu. Ya! Gue bakal umpetin surat itu. Langsung aja gue balik ke kamar dengan langkah perlahan. Hhhh, akhirnya sampai juga gue di kamar, dan langsung ngunci pintunya.
        Surat mutasi itu sekarang ada di tangan gue. Dan semoga rencana gue bakal dipindahin ke Eropa itu gagal total. Gue simpen surat mutasi itu di bawah kolong lemari baju gue. Rasanya campur aduk banget yang gue rasain di subuh ini. Gue gak bisa tidur, dan langsung aja ngulik rubik 5x5 yang belum berhasil gue pecahin. Lumayan lama gue main rubik, tapi pas gue liat posisi rubiknya malah makin acak-acakan. Mungkin faktor konsentrasi gue yang lagi buyar sekarang. Ya udah, gue tinggalin. Gue nyalain aja laptop dan ngebuka akun twitter buat ngecek mention atau dms yang masuk ke twitter gue. Dan gue iseng-iseng aja ngetweet “masalah di pagi hari yang masih gelap!”. Eh gak lama kemudian ada yang ngereply “sabar ya, Allah selalu ada untukmu. Ketahuilah, Allah Maha pembuat rencana yang indah :’)”. Hah? Gue kaget ngeliatnya, pake emoticon senyum terharu segala pula. Gue liat namanya dan gue buka profilnya, jidat gue mengkerut, gak tau dan gue gak pernah kenal sebelumnya sama dia, tapi kok bisa segitunya sih? Gue penasaran siapa dia, gue liat avatarnya aja gue rasa gak pernah liat orang itu. Sengaja gak gue bales lagi mentionnya buat mancing dia bakal ngehubungin gue lagi apa enggak.
        Gue ngantuk akhirnya, log out dari twitter, turn off computer dan langsung ngerebahin badan gue di atas tempat tidur sambil meluk Gerard, boneka koala kesayangan gue yang paling gede ukurannya daripada boneka-boneka koala gue yang lainnya. Gue peluk erat Gerrard, dan gak kerasa gue netesin air mata di pelukan Gerrard dan setelah itu gue tertidur pulas.
        Suara ketukan pintu kamar gue akhirnya ngebangunin gue dari mimpi. Siapa sih pagi-pagi udah ngetuk-ngetuk gak sabaran. Arrrgh, jadi kesel gue. Gue turun dari tempat tidur dan ngebuka pintu kamar. Eh, taunya si tante itu! Dia tiba-tiba langsung masuk kamar tanpa permisi dan langsung ngobrak-ngabrik kamar gue. Sontaklah gue marah banget. Kasur, meja belajar, lemari, pokoknya semuanya jadi kayak kapal pecah. Tanteeeeeeee!!!! Teriak gue sekeras-kerasnya. Si tante langsung diem, dan taunya Ayah sama Bunda langsung lari ke kamar gue. “Ada apa Ra?” kata Ayah bingung. Belum aku sempat menjawab, si tante tiba-tiba ngomong duluan “Pasti ini kerjaan Chira, pasti ini ide Chira. Mana surat mutasinya? Kamu simpen dimana Chira?”. Hahaha, gue cuma senyum sinis aja. “Mana Chira tau, kok malah nyalahin Chira sih? Apa banget deh, rempong, wuuuu!!!” kata gue sambil pergi ke lantai bawah dan langsung mandi buat pergi ke sekolah.
        Dari dulu gue emang gak pernah damai sama si tante itu. Dia tuh nyebelin banget banget bangeeeeeeeeeeetttt. Selalu aja ada masalah antara gue sama dia. Sebenernya apa sih maunya? Udah gue baikin, udah gue yang ngalah, tetep aja dia nyebelin.
bersambung…
       

Jumat, 20 Januari 2012

Wabah Pacaran di Sekitar Kita (Terutama Kalangan SMA)

Posted by Amirush Shaffa Fauzia at 13.33 0 comments

Pacaran? Siapa sih yang gak tau sama kata-kata yang begitu fenomenal dan melegenda ini? Bahkan merambat sampai anak-anak yang belum mengerti pun ingin coba-coba dengan 7 huruf yang tak asing didengar lagi ini. Apa sih pacaran itu? Bagaimana sih pacaran itu? Kita akan coba mengkajinya dalam kesempatan kali ini.
Seringkali kita (bagi yang sudah mengalami pubertas) sering melihat seseorang dan tiba-tiba mengaguminya. Itu wajar, karena itu adalah karunia yang diberikan sang Pencipta untuk kita agar bisa merasakan indahnya dunia. Tapi mengapa rasa kagum itu lama-kelamaan menjadi rasa yang tak biasa, selalu terpikir dirinya, selalu terbayang wajahnya, mulai merindukannya, mulai gelisah jika tak melihat dia seperti biasanya. Ada apa? Mengapa? Itulah asal muasal terjadinya rasa yang “tak biasa” antara kita dengan lawan jenis yang kita kagumi.
Dan pada KENYATAANNYA, hampir 60% siswa SMA berpacaran. Miris gak sih? Tapi lebih ngeri lagi adalah 49% darinya sering berganti-ganti pasangan. Terkadang mereka (tidak semua) hanya sekedar “main-main” dan tak sedikit juga yang mempermainkan sebuah hubungan. Yang membuat lucu, terkadang siklus pacaran anak muda di twitter adalah : Follow -> Meminta followback -> followed -> kenalan -> saling mention -> seru-seruan berdua di TL -> mulai kirim-kiriman DM -> tukeran nomer hp -> smsan -> telponan -> PDKT -> pacaran -> mesra-mesraan di twitter ->ada masalah -> berantem -> putus -> UNFOLLOW. Aduh, rasanya dunia ini tuh sempit banget ya cuma gara-gara putus jadi pacar aja langsung saling nge-unfollow dan mutusin tali silaturahmi. Apa itu yang dicari dalam sebuah hubungan bernama pacaran? Jangan sampai lah ya kalau kalian pacaran.
Hindari bermesraan di tempat umum! Karena mengundang berbagai masalah. Masalah? Maksudnya? Ada beberapa orang yang tidak suka jika melihat orang yang sedang berpacaran dan bermesraan bukan pada tempatnya. Jadi berhati-hatilah!
Tadi pagi saat saya berjalan di depan gerbang hendak masuk sekolah, ada 2 orang yang saling berpegangan tangan. Padahal waktu itu siswa-siswa yang hendak masuk gerbang begitu banyak. Tetapi mereka tetap saja berpegangan tangan. Yang terpenting itu disana ada guru, satpam, dan orangtua lainnya. Apa tidak malu dilihat banyak orang? Atau malah bangga? Haduh apabanget eyaaaa ¬.¬ Saya juga jadi agak enek melihatnya karena mereka melakukannya bukan pada tempatnya. Rasa malu juga saya rasakan, malah saya yang merasa malu melihat kelakuan yang seharusnya tidak dilakukan oleh siswa yang hendak sekolah. Kalau sekedar jalan bersama berdua sih wajar, tapi kalau sampai pegangan tangan sih… enggak banget deh yah. Mau kemana sih pengangan segala? Mau nyebrang kali yah? Hhhh!
Udah deh yah udah, saya jadi kebawa emosi ini ngetiknya inget tadi pagi lagi hemeh -,- Yaa pokoknya di postingan kali ini, dari pengalaman saya di atas tadi kalian bisa mengambil pelajaran, kalau kalian pacaran hati-hati, harus liat tempat, liat juga situasi dan kondisi. Apa memungkinkan atau tidak. Jangan hanya mengandalkan nafsu. Ok guys? Yasudah, cukup sekian dulu yah postingan kali ini, tunggu postingan selanjutnya yang insya Allah ada nilai gunanya untuk kalian semua. Salam SUKSES teman-teman! ;D

Kamis, 19 Januari 2012

Through The Rain

Posted by Amirush Shaffa Fauzia at 16.24 0 comments

Gue lagi suka banget sama lagu yang satu ini, isinya nyentuh banget dan lagunya juga enak banget :)

When you get caught in the rain with no where to run
When you're distraught and in pain without anyone
When you kepp crying out to be saved
and nobody comes
and you feel so far away
That you just can't find your way home
You can get there alone
It's okay, what you say
I can make it through the rain
I can stand up once again on my own
And I know that I'm strong enough to mend
And every time I feel afraid I hold tighter to my faith
And I live one more day and I make it through the rain
And if you keep falling down don't you dare give in
You will arise safe and sound, so keep pressing on steadfastly
And you'll find what you need to prevail
What you say is

I can make it through the rain
I can stand up once again on my own
And I know that I'm strong enough to mend
And every time I feel afraid I hold tighter to my faith
And I live one more day and I make it through the rain

And when the wind blows,and as shadows grow close don't be afraid
There's nothing you can't face
And should they tell you you'll never pull through
Don't hesitate, stand tall and say

I can make it through the rain
I can stand up once again on my own
And I know that I'm strong enough to mend
And every time I feel afraid I hold tighter to my faith
And I live one more day and I make it through the rain

I can make it through the rain
And I live once again
And I live one more day
And I can make it through the rain
( oh Yes you can)
You will make it through the rain

Rabu, 18 Januari 2012

“About S.H”

Posted by Amirush Shaffa Fauzia at 15.55 0 comments
           Orang yang satu ini ngulik banget sama yang namanya IT. Dan cinta banget sama dunia hack ngehack. Kalau dia udah ngomongin tentang dunia hackernya, aku tuh ngerasa jadi orang yang paling gak ngerti sedunia deh -,- Yup! Siapa lagi kalau bukan Sandi Hidayat, cowok kece kelahiran Bandung, 8 Desember 1995 ini.

            Pertama Kenal?

Waktu aku kelas 8, aku kebagian duduk sama temen cewekku. Nah, Sandi itu duduk tepat di bangku depanku, dia duduk sama sahabatnya. Awal-awal aku kenal sama dia, orangnya tuh aslinya yah cuek bebek jutek beraaaaat. Aku nanyain sesuatu aja paling dijawabnya 2-3 kata aja. Hemeh banget gak sih -_- makannya aku males banget nanya apalagi ngobrol sama yang namanya Sandi *peace ah haha ._.v
            Suatu saat, wali kelas ngerubah posisi duduk jadi cewek-cowok, dan taunya aku kebagian duduk sama si jutek itu wkwkwkw. Jadi dia duduk sama aku, dan temen cewekku pindah ke bangku depan bareng sahabatnya Sandi. Well, setelah aku duduk bareng dia, kita jadi saling kenal dan deket. Ternyata eh ternyata dia anaknya asik setelah aku lebih kenal karena kita sebangku hahaha :D Lama-kelamaan kita jadi sering ngobrol bareng, tuker-tukeran cerita, de-el-el, dan makin ngertiin satu sama lain. Semenjak itu, aku nganggap cowok yang lebih tinggi dari aku ini sebagai kakak. Aku kan gak punya kakak, jadi aku sering banget pengen punya kakak cowok yang bisa ngertiin aku. Dan ternyata itulah Sandi, yang aku rasa dia bisa ngertiin aku dan aku rasa dia emang cocok jadi seseorang yang bisa aku anggap sebagai seorang kakak.
            Oh iya, pernah adan kejadian GILA yang kita alamin waktu kelas 8. Ceritanya gini, waktu itu tuh ada kakak kelas yang naksir dan yaaa.. bisa dibilang “ngejar-ngejar banget” Sandi lah, gitu kurang lebih. Dan kakak kelas itu berusaha banget buat ngedeketin dia. Dan suatu saat cewek itu datang ke kelas dengan wajah yang sok senior (kayak pemeran orang jahat yang sinis di sinetron tea gening). Dia ngetuk pintu kelas… “Ada yang namanya Shaffa disini?” Ya iyalah aku kaget banget, waktu itu aku lagi istirahat, lagi enak-enaknya makan roti eh tiba-tiba dipanggil sama kakak kelas. Lagian dia tetangga aku pula, bingung bangetlah aku, ngapain dia manggil coba? Perasaan aku gak pernah punya masalah sama kakak kelas. Nah, langsung aja aku keluar dan nemuin dia… “Iya teh, ada apa?” Dan dia langsung nyerocos “Kamu pacarnya Sandi ya? Dari kapan?!” Waduh JEDEEEEER!!! Kayak abis naik roller coaster pas ditanya gitu. Haduh, aku kaget bangetlah waktu itu. Aku langsung mikir, oh ini toh cewek yang suka sama Sandi, soalnya dia waktu itu pernah cerita ada kakak kelas tetangga aku yang naksir sama dia, tapi dia bilang kalo dia gak suka sama cewek itu. Yaudah aku bilang aja aku bukan pacarnya, lagian aku emang bukan pacar Sandi, mungkin dia nyangka aku pacarnya gara-gara aku deket sama Sandi. Kayaknya kalo waktu itu aku pacarnya Sandi, si teteh itu mau ngegencet yaaa?? Hahaha wuuuuu malu ah wajah teh #pffffffft hahaha. Dan pas aku certain itu ke Sandi, dia ketawanya puas banget lah demi apapun kayak yang seneng banget liat aku kaget -_- jahat bangeud eya gug sech? Hahaha. Bodor bangetlah inget kejadian itu :D
            Pas kelas 9 kita gak sekelas, aku kelas 9.C dia kelas 9.H, jauh banget. Jadi kita jarang banget komunikasi waktu itu. SMA juga kita pisah, beda sekolah, dan jarang juga ada kontak. Eh tapi ternyata Allah menakdirkan kita untuk bersama lagi #adeeuuh wkwkw. Kita akhirnya sekelas lagi hahaha. Kok bisa? Karena aku pindah sekolah. Dan sebenernya aku harusnya aku gak sekelas lagi sama dia. Ceritanya gini, waktu aku pindah ke sekolah baru, aku ditempatin di kelas X-6. Tapi pas istirahat, taunya aku dipanggil dan dipindahin lagi ke kelas X-9. Dan ternyata aku sekelas lagi sama sohib kelas 8 ku. Engga seneng gimana coba *\^o^/* hahaha.  Dan semenjak aku jadi warga kelas X-9 di sekolah baruku ini, aku kembali sohiban sama ceesku yang lama tak bersua ini :D
            Dan sampai sekarang pun kita deket. Kadang-kadang kalau aku minta anter atau kemana aja pasti kita berdua. Banyak pula yang bilang kita pacaran. Tapi kita cuma senyum aja dan kadang-kadang ketawa kalo ada yang bilang kita pacaran hahaha ;D Kita punya prinsip dan komitmen masing-masing, jadi insya Allah kita bakal ngejaga prinsip kita sendiri. Aku nganggap dia sahabat iya, temen curhat iya, kakak juga iya. Kadang-kadang aku juga manggil dia “abang”, karena rasanya aku udah bener-bener nganggap dia kakak beneran. Dia juga gitu, nganggap aku udah kayak adik sendiri, karena dia juga gak punya adik, dia anak bungsu, aku anak sulung hehe.
            Aku sering curhat sama dia, gimana lagi kalo curhat tentang cowok, pasti sama dia. Padahal aku orangnya cenderung tertutup kalo buat curhat ke orang lain, kecuali kalau sama ummi. Tapi kalau buat yang sebaya, cuma sama dia aku bisa curhat blak-blakan, gak ada sedikitpun yang disembunyiin. Kalo ke orang lain aslinya aku gak bisa cerita apa-apa. Aku udah terlanjur percaya sama dia. Dia juga orangnya ngertiin, dan suka ngasih solusi yang ngebuat aku bisa mikir dua kali. Yang jelas dia lebih dewasa dari aku, dari umurnya aja udah keliatan dia lebih dewasa dari aku. Dia tuh sering direpotin sama aku (*maaf ya san hehe) tapi dia orangnya enjoy banget, fun, gak pernah mikir ruwet. Selalu ada kalo aku lagi butuh, dan selalu nyempetin waktunya kalau aku minta tolong. Baik bangetlah pokoknyaaa. Bodor, lucu, tiis, ngengenin, gimana lagi kalo udah bilang “jagoan” sambil ngangkat otot tangannya hahaha ngangenin lah pokoknya *wuu geer haha. Sampai password e-mail, password twitter, password blog, dan sederet password network lainnya cuma Sandi yang aku kasih tau, gak ada lagi yang tau selain dia, ya yang pasti Allah tau lah ya hehe :D
            Aku berharap Sandi yang aku kenal sekarang gak berubah, tapi boleh sih kalau berubah jadi power ranger pink haha. Engga deng, boleh berubah asal berubahnya positif yaaa. Tetep ada buat aku yang suka ngerepotin ini yaa :’) Tetep jadi sahabat, temen curhat, sekaligus kakak buat aku okay :D Makasih banyak buat semuanya ya Sandiii, love u mwah mwah :** 

Ini dia waktu pas masih SMP wahahaha wajahnya masih polos gini :D


Ini waktu dia dijailin, terus diguyur sampe basah kuyup gitu haha ;)
  

Ini pas kita main ke Tangkuban Perahu bareng Squalinie ehehe :D



“Orang-Orang yang Sangat Berpengaruh di Kehidupanku”

Posted by Amirush Shaffa Fauzia at 15.50 0 comments
             Mungkin beberapa waktu yang silam setelah kepindahanku ke sekolah yang baru dan setelah mengalami rentetan kejadian yang membuat jalan hidupku berbeda dengan yang lain, aku merasa hidupku terpuruk, harus mengulang semua dari awal. Aku harus berpisah dengan teman-teman dan sahabatku di Alcent dan di Jogja, dan akhirnya memutuskan untuk sekolah disini. Namun Allah begitu adil, memberikan malaikat-malaikat utusanNya untuk menemani dan menguatkan aku jika aku merasa sendiri dalam hidupku.
            
            Tentunya Allah, segalanya untukku yang selalu memberikan yang terbaik untukku. Awalnya aku bingung dengan apa yang Allah berikan untukku karena aku merasa jalan hidupku sangat berbeda dengan yang lain, yang menjalani hidupnya dengan lurus-lurus saja. Tapi setelah semuanya berlalu dan waktu bergulir, aku baru merasakan hikmah dan pelajaran yang begitu berarti yang Allah berikan untukku. Begitu beruntungnya aku menjadi diriku, dan itu baru kurasakan setelah semuanya dibukakan oleh Allah untukku. Ternyata seberapa indahnya rencana kita, lebih sempurna rencana Allah untuk kita. Ya, dan aku percaya itu. Aku baru tersadar ketika aku membuka mata dan hatiku untuk menerima semua yang telah allah berikan untukku. Karena ku yakin, Allah adalah arsitek pembuat rencana yang paling indah, paling terindah untukku. Terimakasih Ya Allah :****

            Yang memberikan support dan dukungan terbesar adalah Keluargaku. Ummi, Abbi, dan Mas Al. Mereka adalah malaikat-malaikat yang Allah ciptakan untuk hidupku yang takkan tergantikan oleh apapun. Selalu ada di saat aku sedang merasakan apapun. Sedih, senang, terpuruk, jatuh, menangis, maupun tertawa kita lalui bersama. Ummi, sosok ibu yang sangat luar biasa, wanita yang tegar, kuat, namun selalu lembut. Selalu mengajarkanku arti  cinta dan kasih sayang yang tak akan pernah tergantikan. Pelukannya selalu dapat membuatku tenang dan menangis untuk mencurahkan segalanya. Tangannya yang lembut selalu menyambutku dengan kehangatannya. Kata-katanya selalu membuat aku terenyuh dan selalu kembali kepada Allah. Abbi, sosok seorang Ayah yang sangat kuat. Selalu menguatkanku ketika aku terjatuh, menggendongku saat aku terbangun dari tidurku. Membangunkanku dengan kecupan hangat yang ia daratkan di kening dan pipiku. Figur seorang ayah yang tak pernah menyerah, tak pernah mengeluh, dan selalu bijak. Mas Al, pangeran kecilku di rumah. Selalu membuatku tersenyum dan terhibur. Melindungiku dari apa yang menggangguku. Bersikap dewasa untuk anak seusianya.. Cerewet dan kritis, itulah kelebihannya. Entah apa yang harus kulakukan pada mereka untuk membalas jasa-jasa mereka yang sepertinya takkan tergantikan oleh apapun. Namun insya Allah aku akan berusaha memberikan apapun yang terbaik untuk membahagiakan mereka, dan semoga aku dapat mengangkat derajat kedua Orangtua dan keluargaku di hadapan Allah, di Akhirat nanti. Amiiiin. I Love u so much Ummi Abbi Mas Al, cup cup mwah mwah mwah mwah :*****









              Love you so much Ummi Abbi :*

Selasa, 03 Januari 2012

C-H-I-R-A

Posted by Amirush Shaffa Fauzia at 17.08 0 comments
“Eropa?”
Part I
Oleh ASF

Gue gak pernah mau tinggal disana. Titik. Gue tetep pengen nerusin kepercayaan keluarga gue untuk sekolah disini. Apapun yang terjadi dan siapapun, atau entah apapun alasannya, gue bakal bilang “engga”. Bokap nyokap gue juga udah setuju buat mertahanin gue disini, tapi gara-gara tante nyebelin yang baru datang dari Eropa itu, gue disuruh pindah. Yang bikin gue kesel, si tante itu gak ngejelasin alasan kenapa mau mindahin gue ke Eropa. Tapi gue tetep bersikuku buat tetep hidup disini.
        Oh iya, kenalin gue Chira. Nama lengkap gue Akira Chira Deirayi. Gue suka banget sama yang namanya koala, hewan khas Australia itu. Karena dulu waktu gue liburan di Australia, gue pernah mau hampir jatuh ke jurang, tapi gue ditolong sama yang namanya koala. Hewan yang punya nurani lembut, sebutan gue buat koala setelah kejadian itu dan semenjak itu gue jadi pecinta koala. Semua barang-barang milik gue pasti ada unsur koalanya
Gue lahir di Indonesia, tapi gue keturunan blasteran  Jepang-Indonesia. Gue sering bolak-balik Jepang-Indo buat ngecek perusahaan keluarga gue disana. Keluarga gue punya perusahaan fast food yang lumayan terkenal disana. Dan gue sering ditugasin Ayah buat ngecek kerjaan karyawan disana yang asal-asalan ngerjain tugasnya. Selama ini, gue belum nemuin petugas yang asal-asalan kerjanya, semuanya disiplin banget. Termasuk orang-orangnya, disana super duper disiplin banget. Dari dulu gue selalu mimpi buat sekolah disana, tapi Ayah selalu gak ngebolehin gue buat tinggal disana. Ayah tetep mau gue tinggal dan sekolah di Indo. Ayah pernah bilang, dia bisa ngelepas putrinya  itu kalau putrinya udah beranjak kuliah. Tapi meskipun gitu, ayah tetep gak ngebolehin gue buat kuliah di negeri impian gue, Jepang. Ayah ngebolehin gue sekolah kemanapun asal bukan ke Jepang. Aneh banget kan? Padahal ayah gue itu asli Jepaaaaaaang. Hhh, gue kesel sendiri jadinya.
        Di Jakarta gue tinggal. Di rumah ada ayah, bunda, kakak gue Yhira, dan gue. Kakak gue kuliah di UI jurusan seni rupa semester 4. Bagi gue, kakak gue itu cewek yang sempurna banget. Dia cantik, pinter, jago bersosialisasi, selalu berprestasi dimanapun dia berkarir. Gue pengen banget kayak dia, mandiri orangnya, gak pernah mau nyusahin orang lain. Gue aja jarang banget berantem sama dia. Sekalinya berantem juga, paling tentang masalah yang bener-bener masalah, dan enggak lama juga pasti langsung maafan. Dia baiiiik banget bangetlah pokoknya. Dan gue selalu dimanjain sama dia dan juga sama pacarnya. Pacar kakak gue tuh sama baiknya kayak kakak gue. Namanya Arga, dia orang Bandung tapi kuliah di Jakarta bareng kakak, jadi ada cinlok tuh ceritanya hihihi. Dan mungkin itu jadi salah satu alasan gue gak mau ninggalin hidup gue disini.
Gue sama dia beda 4 tahun umurnya. Ayah sama Bunda juga ngasih nama gue gak jauh beda sama dia. Kalau gue Akira Chira Deirayi, kakak gue Akira Yhira Deiraka. Cuma beda dikit kan? Tapi ternyata nama akhir kita berdua itu bukan diambil dari bahasa Jepang kayak nama depan kita loh. Dulu, ayah pernah punya kenalan bisnis, dia orang Bandung. Dan setelah banyak tuker cerita, ayah gue ngedenger dia ngomong kata “Raka”. Enggak tau kenapa Ayah seneng banget sama kata itu. Ternyata setelah tau dan nanyain ke temennya itu, kata “Raka” itu artinya “Kakak” dalam bahasa Sunda, sedangkan adik disebut dengan “Rayi”. Dan saat itu pas banget. Pas waktu bunda mau ngelahirin kakak. Dan alhasil, kata Raka dan Rayi dijadiin nama kita berdua.
Gue cinta sama hidup gue sekarang, dan gak mau kehilangan waktu-waktu berharga gue bareng keluarga disini. Masak gue harus pindah ke Eropa tanpa alasan yang jelas sih? Enggak deh yah makasih.  Gue masih gak ngerti, apa maksud si tante itu mindahin gue kesana? Gue gak bisa tinggal diam. Gue harus cari tau.
bersambung…
 

Amirush Shaffa Fauzia Copyright © 2012 Design by Sandi Hidayat